GOOD BYE MY LOVELY

Kain ini sudah robek,
bilapun diperbaiki tak kan seperti semula,
tinggalkan bekas yang bercorak,
cacat dan tampak kentara...
jalan setapak ini semakin sepi,
langkahku makin miris sendiri,
akankah berakhir begini........
nampak kasih yang kurenda tak seimbang lagi,
pasang surut perasaan buatku jadi gila,
kadang... dapat kurengkuh hatimu, kadang ku jadi kecewa,
peran apakah yang sedang di mainkannya......
porak poranda hati dengan seenaknya...

bila sudah kau tabur bunga di pusaraku
puaslah rasa hatimu,
atau......
kau akan menyesal dengan semua itu.....

ach......semuanya semu,
janjipun tak lagi terpadu,
kiasan2 itu yang nampak selalu,
haruskah ku ucapkan kata yang sangat kubenci untukmu
good bye my lovely....

SYAIR HUJAN DAN AIR MATA

Langkah itu semakin mantabkan sunyi
bersama deras hujan temani telanjang kaki
meriak digenangan bergoyang mengadu dua hati
berikan dunia dengan rasa yang teramat perih

Sedang aku masih berusaha tegak berdiri
meratap bersama tetes terakhir dipelupuk lagi
seiring guratan pena yang merangkum sebuah kasih
wakili sinaran bulan dan bintang yang mulai pucat kembali

Tak sadar gemulir dimata memberi bisu diujung kata
aku hanya menahan nafas seakan detak jantungku berhanti seketika
giris dengan sebelah mata yang menatap janji di dalam hati
beri sisa harap dengan pergi hanya meninggalkan sepi

Menjerit dihati mulai terdengar pasti
terus berulang bagai tak mempedulikan lagi
entah apa yg mungkin terjadi nanti
sebab aku bisa berdiri karena kau ada disisi

Mungkin terlalu lama aku merenung
hingga tak sadar titik-titik air mata terus mengalir
temani hujan yang hampir saja berhenti
leburkan basah dalam kisah yang terjadi

Bukan hanya fatamorgana bagai nyata dimata
rentang tanganmu beri kekuatan kembali di asa
disaat aku hanya bisa menggeleng putus asa
tapi kau tak pernah bosan meneriakkan kebahagiaan atas nama CINTA

Berharap pada barisan nisan
tak ada namamu yang mendiami
hanya satu yang ingin aku ucap
"ku tunggu kau kembali lagi disini"

HILANG BAYANG

Burung malam tertawa
sampaikan pesan dari luka
kulum pahitnya senyum
lalu telan kesedihan diujung

Dengus nafas didepan muka
pacu paru sengal diduka
Sampahsampah berhamburan dalam kata
saling berkejaran dengan naif kebahagiaan
hingga lelah berhasil menangkap bosan
serahkan ke mimpi kelabui rasa dijiwa taburi damai pada peluh di kalbu
beri rindu ditatapan yang sayu
Jelang yang menghantam
menghujam yang berteman
Tak lagi sibuk ratapi yg hilang
hadirkan bayang dibayang bersama kelam
sesiapapun tak bukan aku
hilang bayang di bayangbayang kehilangan
lalu hilang tinggalkan bayang
hanya akan merasa kehilangan begitu dalam

Hanya filsafah bagai anugerah
lalui nyata bersama do'a

"dan aku masih tetap tak ingin kehilangan kamu...."

PIJAR SUARKU "

April 4th 2010

By : Danissa Daffy
On

Lirih kidung memecah sunyi
Mengusik sang bayu berhembus semilir
Menyeruak celah tersembunyi
Berbekal dengung sumir

Di lingkar remang malam berkelambu
Kunyalakan suar pertanda bagimu
Penerang dalam susuran langkahmu
Menuju arahku ...

Lirih kidung memecah sunyi
Iringi gemulai tarian sendu
Selaras nocturnal bernyanyi
Terjerat ritmis tetalu

Datanglah ...
Temukan pijar suarku ...

Aku menunggumu ...

KEYAKINAN YANG TAK TERBELI

Meniti di peraduan yang tersisa
lebih dari sekedar lukiskan indah
menatap dunia yang sama
jahanam mengumpat mesra

Upaya memaksa siksa
lirih mengadu pada sebuah angkara
sendiri dustai hati nan tak pernah usai
hingga berat tertawa dalam pasti

Tak mudah ungkapkan dengan hati
ketika senyum dan tangis terjawab nanti
maafkan waktu tak harus salahkan perih
dua hati yang tak pernah menyatu dalam kasih
berjalan hanya membeli mimpi...

PENGHUNI RIMBA CINTA

Aku cuma Angin malam
tersesat di kelakar gahar penyair
harum mewanginya perintahkan aku tebarkan rasa
dalam musim yang tak pernah berujung

1001 wajah memburai hening
menggores lembut dinding dinding CINTA
Resonasi senja dengan siluet sinarnya
labuhkan badai didermaga air mata

Terseret nafas dalam rumpun serakah
membina syukur dalam banyak alkisah
seiring remahan telisik sinaran
membakar jiwa pada kembara isi belantara
ada hujan bersama kabut
ada debu diantara jejak
ada juga dingin diujung embun
silih berganti menyongsong hidup
menjadi daftar PENGHUNI RIMBA CINTA

BAIT YANG TERSISA


Kokoh yang dulu tegak berdiri
kini telah hilang pondasi
symphoni alam menemani
tergeletak dalam keranjang bimbang

Ada hati diami sudut kecewa
rapuh sembunyi dibalik ceria
bersama semu berjalan merenung
memilah satu persatu nuansa bingung
mencoba pejam dan rasa lagi
cuma waktu jua yg sangat berarti
gelimang gelisah tanpa sebab
sirnakan kata tanpa pernah tersampaikan

Tertatih menata prosa
lebih baik jika harus terus meratap,
bersama sisa bait yg tersisa
melajukan abjad utk tak menjadi sia
kembali melangkah...

SISA SEMALAM


Dingin isakmu mengusik bathin
terpojok sunyi
tundukkan luka
memintal duka tak pernah sudah
hingga basah laburi pejam

Merintik di jeda yang tersisa
menjadi banyu badai di mata
larut...
tumpang tindih
murkai kisah

Damar temaram
membungkam wajah
terperih yang kasih
meronta dirasa
membuncah

Lalu lunglai
asa gontai
sedih...
dan sedih
cuma sedih

sayup merona
di sketsa tangis
menelan sunyi
berwarna malam


SAMPAI NANTI

Sampai nanti
jika tubuhku akan mambangkai
tapi diksi pada puisi ini
tak kan pernah mengijinkanmu utk sendiri

Sampai nanti
jika suaraku tak kan terdengar lagi
ingatlah..
di antara baris puisi ini
aku sabar membisikimu manja dengan penuh kasih

Sampai nanti
jika semangatku tak pernah dikenal lagi
tidak dalam bait puisi ini
aku akan mencarimu selamanya

Sampai nanti
jika hanya jejakku yg tersisa dalam cermin hati
tapi tidak diantara rima puisi ini
aku akan mengabadikanmu tanpa pamrih

Sampai nanti...
Sampai ku mati...

Ditambahkan oleh Boim Ghe
ke grup "
puisi untuk cinta"

L E L A H "

Menjerit raga dalam hening
Luluh lantak rontok perlahan
Lolos tulang bagai tak bersendi
Gemeretak ...
Beringsut mendekat
Merambah belantara indahmu
Melenakan ...
Melalaikan titik jemu

Aaahhh sayang ...
Engkaulah kekuatanku bertumpu
Dimanapun lelahku tersampir
Disitulah jejakmu menghampiri

Peluk aku cinta
Goyahkan pancang letih ini
Hancurkan
Lumatkan aku dalam kecupmu ...

Aaahhh ... imagi ...

Hantarkan lelahku menjadi senyum terindah ...


MENGARAK SIANG DALAM PEMATANG DO'A

Tetabuhan bedug berkumandang
terik melahap kian tak hengkang
denting ke dentang menjelma bayang
ketakutan membelai merdu ilalang

Do'a temani berlenggang menuju pulang
tak terasa mengotori jejak disisi pematang
Arghhhhhhhh...
ingin segera hilang tersapu angin
hingga mengharamkan semangat menjadi dingin
Kulumpuhkan jiwa utk terbang sejenak
mengajak malaikat tuk disini tak beranjak
bersimpuh bersama ...
lalu kirim kembali ke angkasa
saksikan mereka menari ceria diantara mega
bercengkrama menuai benih benih CINTA
lirih kuucap...
"Bismillahi Tawakaltu Alallahi
Laa Haulawalakuwata Ilaa billahil Aliyil adziim ... "
Hingga petang terlewati menuju kembali ke esok siang !!!!

ROMANSA BATHIN


Membuka halaman hati
temukan namamu mulai mendiami
taburi pesona jiwa,
mengumbar rasa jamah belantara

Menyisir malam meramu kasih
meraih mimpi muara kisah,
gemerisik sunyi gelitik romansa
pilu merindu dalam cipta asmara

Menjadi saksi indahmu bersemi di dua musim
permalukan mawar melati yg tlah lama bermukim
Menatap bulan dan bintang berpagut saling yakin
hanya bisa membuatku terlena mengembara dalam bathin

"Bersama seribu bidadari
buat aku basah....atas derasnya CINTA !!!"

RIMBA RINDU
(Dialog dalam belantara asa)

daffy :
Bila rasa itu datang,
mampukah kau berkelit ?
meski hati mengatup rapat,
mampukah kau menahan selusup indahnya ???

B-ghe :
Masih itu yang menjadi cerminku
tak kah kau tau telunjukku menudingmu
mengarah menuju sebuah hangat pelukmu
hingga terjebak dalam rimba hasil air mata kalbu

daffy :
Benteng dan kanal terbangun setinggi mega
Kawat berduri terjajar mengancam
Mampukah menahan gelitiknya
Krn ia membias masuk bkn mendobrak

B-ghe :
larutkan rasamu sekali ini saja
biarkan semua luka ternikmati sejenak
indah berkalung rindu...
masih menjadi sesuatu yang begitu syah

SIA - SIA "

Rinai hujan tak lagi menyejukkan
Mentari pagi tak lagi menghangatkan
Menatap kosong ruang dan waktu
Mencoba mencari sedikit arti diri

Rentang masa terlewati
Hanya menyisakan hablur jejak tak berbekas
Lelah dan sakitku ternyata tak berarti
Perjalananku sia-sia ...
Kuuntai baris demi baris syair dalam tangis
Beremulsi darah dan airmata
Kudekap setitik cahaya-Mu
Kusandarkan seluruh hidupku untuk-Mu

Maafkan aku Tuhan ...
Sujud syukurku atas segala kemurahan-Mu
Namun semua ini tak mampu membuat siapapun mengerti akanku
Tak ada yang bisa meraba harubiruku

Maafkan aku Tuhan ...
Aku hanyalah pencipta rasa sakit
Bagi orang-orang yang kucinta
Kini tak akan ada tawar menawar lagi dengan-Mu
Kuikut mau-Mu Tuhan ...

CUMA JANJI

Degub tak tentu

kursi pun kosong

titian panjang

langkah bisu

ratapan hati

tegas menipu bathin

kau, aku, kita, kisah

hanya ada air mata

SYUKUR

Kubunuh angkuhku,
tertelungkup dalam sujud
dan tengadah diantara tafakur
dalam asuhan sang rembulan

Kucincang do'a dengan lidah
menyemai benih di ladang Basmallah
bersama Jibril mengantar kisah
damai, dalam pangkuhan ILLAHI

Semua hitam silam kubelenggu dengan rantai Istighfar
hingga menumbuhkan sayap Dzikirku dengan liar,
ku tunggu Subuh hingga kurindu larut dalam ufuk-MU
membawaku terbang di bantaran Hamdallah milik-MU

Duh GUSTI...
aku hanya bisa mengadu dan mengadu
aku hanya bisa bercerita hingga muncrat semua ludah
merdu nada tasbihku mewakili lagu tubuhku
nyanyikan slalu, indah nama-MU dalam kalbu

YAA ILLAHI RABB...
dengar debu diluas sahara-MU ini
tak layak jika tak kuteriakkan
"Alhamdullillah"
atas hangat sinar yang KAU beri hingga kini

MELARUNG SERPIHAN BINTANG "

Gugus bintang jatuh satu demi satu
Seiring dengan pupusnya segala harapku
Begitu rapuhkah pancangmu wahai bintang
Sehingga tak mampu kau sangga asaku
Begitu ringkihkah sosokmu wahai awan
Sehingga tak dapat kau jaring inginku
Tertunduk menatap serakan puing bintang
Memungut serpihan tersisa
Berusaha merangkainya kembali
Namun kembali terserak ...
Kembali terburai ...
Tetes airmata tak mampu menganyam kembali rangkaianmu
Titik darah tak sanggup lagi merekatkanmu
Kucoba larung semua sisa serpih ini
Kan kubiarkan hanyut kemana ia hendak pergi
Kupejamkan mata
Kubelai lembut luka ini
Kurasakan kenikmatan yg merasuki jiwa
Jika memang ini yg harus kurasa
Kan kutebar senyum menyambutnya
Kupentaskan tarian terindah
Dalam lemah gemulai sisa harapku

Kubiarkan bintang tetap terserak dikakiku
Hingga datang sang fajar menyapu bersih bangkaimu
Atau sang embun merangkaimu kembali
Menjadi jalinan yg kembali utuh

NANTI PENANTIAN MENANTI

Kubawa malamku menuju pagi
bercak sinaran fajar mulai menyentuh diri
entah berapa banyak aksara tak dapat tersusun rapi
menemani terjaga hingga saat ini

bertanya pada langkah jarum jam ...
berharap ya kulakukan penuh arti
tp rasa tatap diambang udara yg kosong
tangis tetaplah tangis...
dan alam tetap meringis sakit

Langkahku bisu
mengerti semuanya hanya sebuah ratapan hati
dari kolam air mata sanubari
hanya bisa menanti dan menanti...

Tak hanya kali ini
belenggu itu mengikat kaki membuat tak bisa beranjak,
mendadak langitpun mulai tersenyum
tp bumi masih mengelus dada

Rasa ini menyiksaku dengan sangat mesra
yg terdengar hanya teriakan tanpa suara
lalu lalang benang beragam menganyam kisah
mengacuhkan nanti apa yg dinanti
Tak bosankah kau membuta ?
ketika menatapku hanya dengan pejam
atau tak bosankah kau membisu ?
ketika tanpa gumam kau menyapaku

layak kah nanti ?
bersama penantian tak bertepi
berkawan sesuatu yg masih menanti
menunggu senja


AKU MENCINTAIMU KARENA ALLAH
Selangkah demi selangkah
Kutapaki menjajari langkahmu
Tak ada selangkahpun kulalui
Tanpa bimbinganmu ...
Tanpa perlindungan darimu ...

Saat kuterpuruk dalam kebinasaan asa
Kau dongakkan wajahku agar tetap menatap ke depan
Kau topang raga lemah ini agar tetap tegak berdiri
Kau rengkuh aku dalam dekapmu
Kau beri aku kekuatan

Terimakasih sayang ...
Apalah artiku tanpamu ...
Ragaku 'kan roboh tanpamu
Jiwaku 'kan hampa tanpa keberadaanmu
Maafkan aku karena belum bisa jadi yang terbaik bagimu

Terimakasih sayang ...
Atas segalanya ...
Atas segala cinta ...
Atas segala asa ...
" Aku mencintaimu karena Allah SWT, dan akan selalu bersamamu hingga ujung waktuku "

" SATU "

CINTA.......
Aku tau bahwa suatu hari nanti akan segera nyata
kau akan berada disampingku,
memelukku dan menggenggam erat tanganku,
menjadikan aku hanya milikmu......

meski kita tak bisa bersama sekarang
ingat bahwa aku disini hanya untukmu
karena aku tau, kau slalu ada untukku

Disaat setiap kali ingin bersamamu...
yang aku lakukan hanya menutup mata,
berpura pura kau dekat...
aku melihatmu,
aku menyentuhmu,
aku rasakan kau nyata....

how long must I be far away from you ??
aku tak pernah tau,
yang aku tau kita adalah satu,,

MENYONGSONG CAHAYA "

Tenggelam dalam munajatku
Masih terpaku pada keberadaan-Mu
Masih terasa hangatnya kasih-Mu
Masih tersimpan lembut belaian-Mu

Selama ini ...
Mataku buta akan sebuah keindahan
Hatiku tertutup akan seberkas kedamaian
Jiwaku beku menutup jalan ketenangan

Kini ...
Kubuka mataku akan semua keindahan
Kubentangkan hatiku 'tuk menangkup kedamaian
Kucairkan jiwaku 'tuk merengkuh ketenangan

Kurasakan kenikmatan menjalari segenap raga
Melabur kehangatan ...
Mengusir perih dan nyeri ...
Menghapus ketidakberdayaan ...

Kusongsong kau cahaya hati ...
Kan kupancarkan dalam khalbu insani
Takkan ada lagi airmata
Kini ...
Ku akan selalu tersenyum
Seperti yang selalu kau pinta

~ S E M A L A M ~

Terbangun....
Menatap gelap
Takut....

Menangis........
Menggigil disudut sunyi
Menunggu pelukan

Haru biru rasa
Hanya merah yg ada
Berteriak........
Melanjutkan tangisan yg tertunda
Lelah.......
Melemah lalu terlelap
Buyar dalam mimpi
Semua yang tak teringini
Marah.......
Bara semangat tak padam

LALUI HARI TANPA ASA

Darah,,,,,,,!!!
kau kotori lagi,,,,,
kau beri anyir pada sebuah ranjang
kau bunuh lagi nyenyak pada sebuah bantal

Darah,,,,,,,!!!
tak ingin lagi bercanda denganmu,,
Berhentilah !!!!
tak bosankah kau mengganggu sebuah keinginan ???

Jangan tanamkan rasa utk membencimu
karena engkau tlah membantu
sebuah nama yg tlah mengalir disetiap ujung tubuhku
hingga nama itu bersemayam abadi dihatku

JANGAN MENANGIS MAMA

Jangan menangis mama ...
Remuk redam bathinku
Melihat air mata mengalir di pipimu

Jangan menangis mama ...
Semua sudah maksimal
Ikhlaskan ya ma ...
Tawakal pada Sang Maha Menentukan

Jangan menangis mama ...
Aku masih disini
Masih bisa kau sentuh
Masih bisa kau rengkuh

Jangan menangis mama ...
Jangan kau hiasi sisa waktuku
Dengan air mata indahmu

Tersenyumlah mama ...
Karena senyum dan tawamu
Adalah sumber kekuatan bagiku

SATU PERMINTAAN

Kubuka mata ...
Kupandang indahnya pijar dinihari ...
Namun kehangatannya tak mampu
Merayapi kelu bathinku
Kujelang sejuta tanya
Inginku tanpa prasangka
Namun tak kutemui setitikpun jawaban
Kuhanya mampu menahan hampa

Takkan kujatuhkan lagi airmata ini
Hanya demi sebuah ketidakpastian
Sayang ... Adakah yg mengusik hatimu
Mengapa bungkam seribu bahasa

Tak dapatkah kau rasakan kerinduan ini
Membuncah menggapai rengkuhmu
Dahaga akan lembut tuturmu
Tak dapatkah kau dengar jeritan hatiku
Serak memanggil namamu

Dimanapun kamu berada ...
Bathinku rekat tertambat
Kalaupun kau memang harus pergi ..
Hanya satu pintaku ...
TOLONG AJARI AKU MENEPIS BAYANGMU ...

G U N D A H

Ketika buih ombak lembut membasuh kakiku
Kuberharap kau mampu ...
Menyejukkan kelu hatiku

Ketika mentari pagi menyentuh wajahku
Kuberharap kau mampu ...
Mencairkan kebekuan kalbuku

Ketika tarikan nafas terasa semakin berat
Kuhanya bisa bertanya ...
Sampai kapan ku mampu bertahan

Ketika asa ini semakin meredup
Kuhanya bisa berkata ...

CINTA ... berdentanglah untukku
Agar kutahu ..
Kemana ku harus menggapaimu

AKULAH MAWAR ,,,

akulah mawar ,,,
usah kau sentuh sekali lagi tangkaiku
duriku hanya akan membuatmu berdarah

akulah mawar ,,,
cukup nikmati indah kelopak bungaku
jangan pernah ingin miliki ku
karena aku tumbuh hadir bersama sang musim

akulah mawar ,,,
mekar bersanding nama CINTA
aku tetaplah mawar ,,,
mungkin telah layu skrng
tp ttp beri harum pada sisa hari ini

TITIK LUKA

Setetes demi setetes titik hujan membasahi wajahku
Menciptakan derai kesejukkan dalam sukma
Kuresapi dinginnya menyusup sanubari
Menciptakan damai di relung jiwa

Gelegar guntur di langit membahana
Menyuarakan gegap kerinduan
Yang kini terasa indah
Seindah senyum damaimu

Ingin kujajari langkahmu
Mendampingi setiap derap keyakinan
Ingin kusandarkan tubuhku
Melepas setiap benih keraguan

Berpacu melawan waktu
Tak perduli siapa yang kan jadi pemenang
Ku akan terus melangkah
Menjajari langkahmu
Setetes demi setetes titik hujan membasahi wajahku
Berbaur bersama aliran hangat airmataku
Bukan kepedihan yang kurasa
Namun ... keharuan ... dan ... kebahagiaan ...

LUKA

belum juga rapi ku tata

kau luluh lantakkan lagi

kata-kata terkubur luka

tak pantas lagi itu kau bina

aku memang cercaan nista

tak bisa berontak dalam rangkaian jawab

kau usung apa yg sudah usang

bahkan kau tampilkan bayang yang sudah hilang


biarkan angin ini tak lagi membelaimu

biarkan hujan ini tak lagi datang di kemaraumu

meski surga bukan lagi milik kita

tapi aku tak ingin menikmati sebagai neraka

tolong jangan buat aku membenci sebuah kisah !!!!!!!!!

~ PERJALANAN ~

Bukan lagi bentuk suatu keindahan
hanya sebuah kesempurnaan kisah

hitam jejak sang waktu dalam langkah kehidupan
dan barisan abjad hanya sebuah kebohongan

ketika bilangan hari slalu terisi pesan tanya
dari rasa yang tlah terbujur kaku

tak ada lagi serpihan cita yang teruntai
dari sodoran mimpi yang hadir semalam

firasatku terbalik kembali karam didasar
tertimbun diantara helaan nafas panjang

JEJAK KEKASIH

Dari pengembaraan ruang dan waktu
mencari arti sebuah yang tlah ada
demo kebahagiaan akan cinta
jelas tergambar di senyuman takdir

takkan kubayar mimpi dengan cita
karena telah kubeli cita dengan cinta
takkan terganggu dengan rima sebuah ego
karena bersanding elok ke tak sempurnaan

sendu bukan usai sebuah cerita
karena dikalbu damai awal do'a
gelora syukur berpadu rindu
dari riuh jejak pengembaraan